1. Masjid Tiban
2. Masjid Agung Roudhlotul Jannah
3. Gereja Merah
Bangunan gereja ini berada di tengah kota Probolinggo, tepatnya terletak di Jl. Suroyo 32 Probolinggo. Gereja ini dibangun pada tahun 1862.
Sebagai bangunan dengan usia 145 tahun, bangunan gereja ini masih terjaga keaslian bentuk dan keterawatannya. Ciri ornamen pada facade bangunan, seperti menara, pintu dan jendela, yang mengadopsi gaya gothic tidak mengalami perubahan dari bentuk aslinya.
Selain nilai orisinalitas, nilai estetika pada bangunan ini juga dijaga dengan sangat baik. Kebersihan, serta perawatan pada fisik bangunan menjadikannya sebagai bangunan yang indah secara arsitektural.
Bangunan gereja ini termasuk dalam klasifikasi utama yaitu bangunan gedung dan lingkungannya yang secara fisik bentuk asli eksteriornya sama sekali tidak boleh diubah. Apabila terjadi perubahan yang signifikan pada bangunan ini dikhawatirkan akan merubah atau melunturkan makna sejarah dari bangunan gereja ini sendiri.
4. Makam Joyolelono
Makam yang berlokasi di Kampung Sentono Kelurahan Mangunharjo memiliki nilai historis yang tinggi. Kyai Joyolelono dahulunya merupakan Kepala Daerah Probolinggo pertama yang dilantik.
Makam Joyolelono merupakan simbol perjuangan bagi Probolinggo, karena atas jasa dan dedikasinya yang tinggi dapat menjadikan Probolinggo berkembang pesat. Untuk itulah dengan mengunjungi Makam Joyolelono merupakan suatu bentuk penghormatan bahwa sebagai generasi penerus tidak pernah melupakan jasa-jasa para pendahulunya.
5. Klentheng Sumber Naga
Klenteng Sumber Naga atau Tempat Ibadat Tri Dharma merupakan tempat ibadah satu-satunya bagi masyarakat Tionghoa yang ada di Kota Probolinggo.
Berbagai acara keagamaan sering diselenggarakan di Klenteng Sumber Naga ini, dan jemaat dari Klenteng ini cukup besar. Tidak heran jika setiap acara keagamaan diselenggarakan antusiasme jemaat cukup tinggi, baik dari lokal Kota Probolinggo maupun luar Kota Probolinggo.
Diceritakan bahwa pembuatan masjid ini terjadi dalam waktu sekejap,
seperti halnya cerita dalam pembuatan Candi Prambanan. Dari cerita
itulah kemudian masjid ini diberi nama Masjid Tiban. Pada Masjid Tiban
ini memiliki beberapa keunikan seperti adanya sebuah batu yang terdapat
di halaman belakang yang konon dipercaya pernah menjadi tempat pertapaan
Syekh Maulana. Keunikan lainnya adalah terdapat sumur tua yang airnya
dipercaya mengandung khasiat untuk penyembuhan segala macam penyakit dan
mencari jodoh dengan cara diminum atau di pakai untuk mandi.
Lokasi Masjid Tiban ini sangat strategis karena berada di pinggir
jalan utama kota, sehingga memudahkan bagi masyarakat lokal maupun luar
daerah untuk singgah melaksanakan ibadah.
2. Masjid Agung Roudhlotul Jannah
Masjid ini merupakan Masjid Agung kebanggaan masyarakat Kota
Probolinggo. Karena letaknya di tengah kota, tepatnya di sebelah barat
Alun-alun Kota, semakin menjadikan masjid ini ramai dikunjungi oleh
masyarakat baik lokal maupun luar daerah.
Selain dipergunakan sebagai tempat ibadah, masjid ini sering
digunakan untuk kegiatan majelis atau belajar tulis Al-Quran serta
kegiatan keagamaan lainnya. Di depan Masjid Agung juga terdapat kawasan
pertokoan yang menjual berbagai barang kebutuhan muslim dengan harga
yang terjangkau.
3. Gereja Merah
Bangunan gereja ini berada di tengah kota Probolinggo, tepatnya terletak di Jl. Suroyo 32 Probolinggo. Gereja ini dibangun pada tahun 1862.
Sebagai bangunan dengan usia 145 tahun, bangunan gereja ini masih terjaga keaslian bentuk dan keterawatannya. Ciri ornamen pada facade bangunan, seperti menara, pintu dan jendela, yang mengadopsi gaya gothic tidak mengalami perubahan dari bentuk aslinya.
Selain nilai orisinalitas, nilai estetika pada bangunan ini juga dijaga dengan sangat baik. Kebersihan, serta perawatan pada fisik bangunan menjadikannya sebagai bangunan yang indah secara arsitektural.
Bangunan gereja ini termasuk dalam klasifikasi utama yaitu bangunan gedung dan lingkungannya yang secara fisik bentuk asli eksteriornya sama sekali tidak boleh diubah. Apabila terjadi perubahan yang signifikan pada bangunan ini dikhawatirkan akan merubah atau melunturkan makna sejarah dari bangunan gereja ini sendiri.
4. Makam Joyolelono
Makam yang berlokasi di Kampung Sentono Kelurahan Mangunharjo memiliki nilai historis yang tinggi. Kyai Joyolelono dahulunya merupakan Kepala Daerah Probolinggo pertama yang dilantik.
Makam Joyolelono merupakan simbol perjuangan bagi Probolinggo, karena atas jasa dan dedikasinya yang tinggi dapat menjadikan Probolinggo berkembang pesat. Untuk itulah dengan mengunjungi Makam Joyolelono merupakan suatu bentuk penghormatan bahwa sebagai generasi penerus tidak pernah melupakan jasa-jasa para pendahulunya.
5. Klentheng Sumber Naga
Klenteng Sumber Naga atau Tempat Ibadat Tri Dharma merupakan tempat ibadah satu-satunya bagi masyarakat Tionghoa yang ada di Kota Probolinggo.
Berbagai acara keagamaan sering diselenggarakan di Klenteng Sumber Naga ini, dan jemaat dari Klenteng ini cukup besar. Tidak heran jika setiap acara keagamaan diselenggarakan antusiasme jemaat cukup tinggi, baik dari lokal Kota Probolinggo maupun luar Kota Probolinggo.